Apabila dalam bentuknya kota Beijing ini menyerupai kotak bujursangkar besar, maka Forbidden City ini merupakan titik pusat darinya. Lalu kenapa dinamakan sebagai kota terlarang?
Kenapa Forbidden City?
Disebut dengan istilah “Forbidden City’ pasalnya di dalam kota ini terdapat sebuah istana yang berfungsi sebagai tempat Kaisar dalam menjalankan pemerintahannya, dan keberadaan istana tersebut terlarang bagi rakyat biasa. Bahkan apabila larangan memasuki kompleks istaan itu dilanggar, hukuman mati pun tak akan segan diterapkan.
Hal Menarik dan Unik
Sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi, tentu ada banyak hal yang bisa ditemukan darinya.
- Pertama, di pintu gerbang Forbidden City terdapat foto Mao Tse Tung, yaitu sosok bapak negara di negeri China yang oleh masyarakat setempat dianggap telah menumbangkan kekuasaan Kaisar. Gambar foto yang dipajang ini secara otomatis tepat menghadap ke arah Gedung People Power di tengah Tiananmen Square, di mana di tempat tersebutlah letak jenasah Mao Tse Tung yang diawetkan dengan balsem disemayamkan.
- Kedua, meskipun banyak pohon yang dipelihara dan tumbuh mengelilingi kompleks Forbidden City, namun tak ada satu pun pohon yang tumbuh di dalam kawasani stana. Alasannya adalah demi menjaga keamanan Kaisar, karena ada kekhawatiran dari pihak istana apabila pohon-pohon tersebut dijadikan sebagai tempat persembunyian para pemberontak yang hendak berniat membunuhKaisar.
Asal mula dan arti kata “Zijin Cheng”
Jika orang-orang lebih mengenal dengan julukan Forbidden City, Istana Terlarang, ataupun Kota Terlarang, maka orang-orang Mandari juga mengenalnya dengan sebutan “Zijin Cheng.” Zijin Cheng ini dibangun sejak tahun 1406 hingga tahun 1420 oleh Yongle Emperor, seorang penguasa yang dinastinya juga membangun Temple of Heaven.
Istilah “Zijin Cheng” memiliki arti sebagai Kota Terlarang Ungu, hal itu sebagaimana bisa dijelaskan bahwa kata “Zi” berarti ungu. Hanya saja bukan lantas bisa diartikan bahwa warna Istana ini adalah ungu. Lain dari itu, “Zi” berasal dari kata Ziwei Star, yang memiliki padanan kata Utara atau surga, yang merujuk suatu tempat bahwa letak Forbidden City ini ada di China bagian utara. Sedangkan kata “Jin” pada Zijin Cheng artinya “Terlarang,” sementara kata “cheng” memiliki padanan kata “Kota.”
Sudah sejak tahun 1925, pemerintah China menjadikan Istana Terlarang yang berdiri di atas lahan 72 hektar ini sebagai “Museum Istana,” di mana di dalamnya terdapat 980 bangunan, 8.886 ruangan, dan 9.999 patung. Dan karena tempat ini kini juga telah menjadi “bekas istana,” maka beberapa warga China ada pula yang menyebutnya dengan nama “Gugong Bowuyuan,” atau jika dialihbahaakan memiliki padanan “bekas istana”. Sejak tahun 1925, pemerintah China menjadikan Istana Terlarang sebagai “Museum Istana”. Di atas lahan 72 hektar ini terdapat 980 bangunan dan 8.886 ruangan, serta 9.999 patung.
Perang Saudara
Kota Terlarang yang merupakan kompleks istana seluas 72 hektar dengan berbagai benda cagar budaya ini hingga sekarang masih tetap dirawat dan dipertahankan keberadaannya. Selain itu, Kota Terlarang ini masuk dalam daftar tempat bersejarah karena di tempat inilah sebanyak 24 Kaisar telah menempatinya hingga memakan waktu selama 500 tahun. Kaisar terakhir yang menempati yaitu Kaisar Puyi. Beberapa perang pun pernah dialaminya, antara lain adalah perang dengan Anglo-French, Perang Candu, Boxer Rebbelion, dan lain-lain. Namun yang mengubah keberadaan istana ini justru karena terjadinya perang saudara, yaitu antara kaum Komunis yang bertentangan dengan Kuo Min Tang (Partai Nasionalis). Bahkan sebagai imbas dari perang saudara itu, tak sedikit barang-barang milik Istana Terlarang yang kemudian (hingga kini) disimpan di National Palace Museum – Taiwan. Lebih dari itu, akibat dari perang saudara dan banyaknya pemberontakkan, maka Istana ini mengalami banyak kerusakan. Oleh karenanya membutuhkan waktu 16 tahun guna me-restorasi Istana ini, dan tentunya menghabiskan dana yang tak sedikit.
Pada akhirnya, tahun 1987, Unesco menetapkannya sebagai warisan budaya, dan Kota Terlarang dibuka untuk publik. Akibat dari kebijakan itu pemerintah China mendapat kecaman dari banyak pihak, apalagi ketika melihat adanya sebuah gerai kopi waralaba terkenal juga diberikan ruang guna membuka usahanya di sekitar Forbidden City sejak tahun 2000. Namun gerai itu akhirnya ditutup pada 13 Juli 2007 karena kondisi politik yang mengkhawatirkan.
Akses dan Waktu Berkunjung
Luas area Forbidden City mencapai 72 hektar, yaitu ukuran luas yang tidak boleh melampaui ukuran luas Temple of Heaven. Sengaja dibangun dengan ketentuan luas kurang dari itu, karena dalam ilmu Fengshui yang dipercaya masyarakat setempat mengatakan bahwa Istana Kaisar tidak boleh lebih luas dari tempat ibadah (salah satunya berupa Temple –of Heaven).
Untuk akses keluar masuk, Forbidden City ini memiliki sejumlah 3 pintu masuk, yatu melalui bagian utara, bagian barat dan dan bagian selatan. Sedangkan waktu dibukanya untuk pengunjung adalah dari pukul 08.30 dan akan ditutup pada pukul 17.00, hal itu berlaku khususnya pada summer alias musim panas. Dengan waktu yang disediakan tersebut, ternyata setiap harinya Kota Terlarang sangat ramai dengan para pengunjung, bukan saja oleh orang-orang manca, namun setiap warga China juga masih sangat antusias berwisata ketemat ini.
Bangunan yang Berdiri
Nuansa beda lain dari Forbidden City adalah juga bentuk bangunannya, di mana hampir semua bangunan yang ada di sana hampir sama, bahkan desainnya seperti dibuat semacam labirin. Hal ini cukup beralasan, karena memang diciptakan demi mengecoh dan membuat bingung orang yang datang ke sana, khususnya bagi mereka yang berniat jahat terhadap Kaisar.
Selain bentuk bangunannya, warnanya juga tak jauh berbeda. Sebagaimana bisa disaksikan dari hampir semua bangunan yang warnanya adalah kuning, yang memiliki maksud sebagai lambang kejayaan sang penguasa. Memang ada benda lain yang tak kuning warnanya, yaitu tembok, perpustakaan, dan bangunan tempat tinggal putra mahkota.
- Tembok istana dicat menggunakan merah bata
- Perpustakaan pada The Pavilion of Literary Profundity, diberikan warna hitamyang juga dianggap sebagai warna air. Memiliki maksud guna mencegah dari bahaya kebakaran.
- The Crown Prince’s Residence, yang dicat dengan pilihan warna hijau. Alasannya karena hijau melambangkan kayu, yang memiliki arti bahwa Sang Putra Mahkota akan terus bertumbuh.
- The Gate of Divine MightThe Gate of Divine Might adalah pintu gerbang utara dari Forbidden City yang pada gerbangnya juga sempat dipaparkan sebuah tulisan “The Palace Museum.” Pada jaman dahulu, hanya Kaisar dan keluarganya yang diperkenankan melewati gerbang ini. Dan akrena gerbang ini dianggap sebagai pintu keluar alias pintu belakang, maka keadaan gerbang utara ini tak sebagaimana gerbang selatan yang ditempel sebuah poto sosok Mao Tse Tung (Mao Zedong). Namun bukan tanpa hal menarik yang tersaji di hadapannya, karena di depan gerbang utara itulah terdapat Jingshan Hill, di mana di atas bukit ini juga bisa dijumpai The Bell & Drum Towers. Yaitu sebuah bangunan yang darinya kita bisa melihat Forbidden City secara utuh dan menyeluruh. Bangunan ini didirikan konon demi sang kaisar mendapatkan tempat untuk membunuh waktu. Yaitu saat sang Kaisar bosan, maka beliau akan duduk di sana dan lalu memandang Istana Terlarang dari puncak bukit. Jarak antara gerbang selatan dan gerbang utara adalah 961 meter, sementara jarak dari timur menuju ke barat sejauh 753 meter.
- JingShan HillTak sedikit orang yang suka mengunjungi bukit di sebelah utara Istana terlarang bernama “Jingshan Hill.” Yaitu sebuah bukit yang di atasnya berdiri sebuah bangunan bernama The Bell & Drum Towers, dari tempat itulah, dulu Sang Kaisar memandangi Istana Terlarang-nya. Kesukaan banyak orang mau mendatangi bukit ini sangat bisa dipahami, karena tanpa perlu capek mengelilingi Kota Terlarang, toh dari tempat ini sudah bisa memandang dan bahkan mengabadikan lewat foto bentuk menyeluruh dari Kota Terlarang.
- City WallKonsep didirikannya Forbidden City adalah sebagai Istana yang sekaligus difungsikan sebagai benteng pertahanan. Oleh karenanya dibangun pula parit yang mengeliling bangunan-bangunan utama.Tembok Istana sendiri dibangun dengan ketinggian hingga 7,9 meter, sedangkan parit yang mengelilinginya memiliki kedalaman 6 meter dan lebarnya 52 meter. Bukan itu saja, sebagai pertahanan, pada setiap sudut dan juga beberapa tempat tertentu dibangun pula menara pengintai.
Sekarang ini, parit dan taman yang ada di sekitar Forbidden City dimanfaatkan sebagai taman kota bagi para manula yang berkehendak menikmati kesegaran udara, kerimbunan pohon-pohon besar, dan kejernihan sungainya. Namun, meski tempat ini telah dibuka untuk umum, bukan berarti lengang dari para penjaga. Karena seputaran Forbidden City dan Tiananmen Squareadalah wilayah yang paling banyak penjaganya diantara semua tempat wisata di Beijing.
Untuk sisi bagian timur dari Kota Terlarang memang tidak ada satu bangunan apapun. Hanya saja saat ini, seiring dengan keramaian pengunjung, di sisi timur ini tak pelak ditumbuhi pula beberapa toko souvenir, restoran, penginapan, bahkan juga toilet umum.
0 Response to "Istana Terlarang (Forbidden City), Beijing"
Posting Komentar